Suara adalah getaran mekanis biasa yang bergerak
melalui materi sebagai suatu bentuk gelombang. Gelombang
longitudinal adalah gelombang yang arah rambatnya sejajar atau berimpit dengan
arah getarnya. Bunyi
mempunyai cepat rambat yang terbatas. Bunyi memerlukan waktu untuk berpindah.
Cepat rambat bunyi sebenarnya tidak terlampau besar. Cepat rambat bunyi jauh
lebih kecil dibandingkan dengan cepat rambat cahaya. Karena bunyi termasuk
gelombang, cepat rambat bunyi juga memenuhi persamaan cepat rambat gelombang.
Jika bunyi menempuh jarak (s) selama selang waktu (t) maka akan memenuhi
hubungan:
V = s/t
s
= jarak tempuh (m)
t
= waktu ( s )
v
= cepat rambat bunyi (m/s)
Pada
laut, suara dirambatkan melalui medium air. Kecepatan rambat suara laut berbeda
dengan kecepatan rambat udara ataupun darat. Bunyi merambat di udara dengan
kecepatan 1.224 km/jam. Bunyi merambat lebih lambat jika suhu dan tekanan udara
lebih rendah. Jika dibandingkan dengan cepat rambat udara, di laut kecepatan
rambatnya lebih cepat 4x lipat dibangingkan dengan cepat rambat di udara. Hal
tersebut diakibatkan partikel air laut lebih rapat dibandingkan dengan di udara
yang lebih renggang. Sedangkan di darat (zat padat) lebih cepat lagi cepat
rambat di laut karena benda padat kerapatannya paling tinggi diantara medium
yang lain.
Lapisan
termoklin merupakan lapisan yang berada dalam kolom perairan di laut yang
dimana pada lapisan ini mengalami perubahan suhu yang drastis dengan lapisan
yang berada dan di bawah lapisan termoklin. Di laut, termoklin seperti lapisan
yang membagi antara lapisan pencampuran (mixing layer) dan lapisan dalam
(deep layer). Tergantung musim, garis lintang dan pengadukan oleh angin,
lapisan ini bersifat semi permanen. Faktor yang menentukan ketebalan lapisan
ini di dalam suatu perairan seperti variasi cuaca musiman, lintang, kondisi
lingkungan suatu tempat ( pasang surut dan arus).
Secara
umum terbentuknya lapisan termoklin dikarenakan penyerapan sinar matahari pada
siang hari oleh permukaan laut ( karena energi panas diradiasikan ke atmosfer).
Panas yang berada di permukaan air laut ini di distribusikan ke bagian dalam
sampai kedalaman 100-200 m (yang disebut lapisan tercampur) sehingga suhu pada
zona ini relatif homogen. Di bawah zona pencampuran dimana tidak ada peristiwa
pengadukan maka suhunya menjadi turun dengan cepat mendekati suhu pada lapisan
dalam. Penurunan suhu berbanding lurus dengan penambahan kedalaman dan
salinitas. Pada daerah dimana terjadi penurunan suhu secara cepat inilah
dinamakan lapisan termoklin.
Di
laut terbuka, lapisan ini berkarakter sebagai gradient kecepatan suara negatif
dimana dapat memantulkan gelombang suara. Secara teknik lapisan ini membendung
dari impendansi akustik yang terputus-putus (diskontinu) yang tercipta dari
perubahan densitas secara mendadak. Karateristik yang unik inilah yang membuat
pentingnya lapisan termoklin untuk diketahui, terutama dibidang pertahanan dan
keamanan (kapal selam). Pada wilayah tropis, rata-rata lapisan termoklin berada
pada kedalaman 200-400 m.
Sumber:
http://hanafi.blog.uns.ac.id
http://zafiraafriza.blogspot.com
http://sherlyintanamalia.blogspot.com
No comments:
Post a Comment